Remy Limpach - Kekerasan Ekstrem Belanda Di Indonesia
Rp75.000
YYA0051
Buku Remy Limpach - Kekerasan Ekstrem Belanda Di Indonesia
Belanda merupakan salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia. Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya. Pada tahun 1596, bangsa Belanda pertama kali mendarat di wilayah Banten, Indonesia, di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtman. Tujuan Belanda datang yakni untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah dengan harga murah. Aksi kekerasan yang insidental atau tindak kekerasan ekstrem nonstructural? Sejak 1969, Pemerintah Belanda berpendirian bahwa angkatan bersenjata di bawah Komandan Tentara Spoor secara keseluruhan telah bertindak secara tepat selama perang kemerdekaan Indonesia (1945 – 1949). Ekses-ekses insidental terjadi hanya sewaktu-waktu di beberapa unit khusus yang kecil, seperti dinas-dinas intelijen dan satuan komando-komando Kapten Westerling. Menurut belanda, praktik kekerasan ini juga harus dipahami dalam konteks muslihat perang yang lepas kendali dari pihak Indonesia. Dengan alibi itu, maka perbuatan-perbuatan kekerasan berlebihan seperti pembantaian, penyiksaan, pembakaran, dan penjarahan hanya dipandang sebagai pengecualian semata. Hal ihwal ini tidaklah terjadi secara sistematis. Melalui siasat untuk menutupi fakta ini dan masyarakat Belanda yang turut diam, konflik itu dalam jangka lama dinilai sebagai perang yang relatif “bersih”. Buku ini berisi mengenai jejak-jejak penjajahan Belanda di Indonesia, dimana banyak sekali terjadi aksi-aksi kekerasan yang cukup ekstrem hingga banyak sekali menelan korban jiwa.
Harga 75.000
Judul: Kekerasan Ekstrem Belanda Di Indonesia
Penulis: Remy Limpach
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: 224 hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Sejarah
ISBN:
Buku Remy Limpach - Kekerasan Ekstrem Belanda Di Indonesia
Belanda merupakan salah satu negara yang pernah menjajah Indonesia. Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama 350 tahun atau 3,5 abad lamanya. Pada tahun 1596, bangsa Belanda pertama kali mendarat di wilayah Banten, Indonesia, di bawah kepemimpinan Cornelis de Houtman. Tujuan Belanda datang yakni untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah dengan harga murah. Aksi kekerasan yang insidental atau tindak kekerasan ekstrem nonstructural? Sejak 1969, Pemerintah Belanda berpendirian bahwa angkatan bersenjata di bawah Komandan Tentara Spoor secara keseluruhan telah bertindak secara tepat selama perang kemerdekaan Indonesia (1945 – 1949). Ekses-ekses insidental terjadi hanya sewaktu-waktu di beberapa unit khusus yang kecil, seperti dinas-dinas intelijen dan satuan komando-komando Kapten Westerling. Menurut belanda, praktik kekerasan ini juga harus dipahami dalam konteks muslihat perang yang lepas kendali dari pihak Indonesia. Dengan alibi itu, maka perbuatan-perbuatan kekerasan berlebihan seperti pembantaian, penyiksaan, pembakaran, dan penjarahan hanya dipandang sebagai pengecualian semata. Hal ihwal ini tidaklah terjadi secara sistematis. Melalui siasat untuk menutupi fakta ini dan masyarakat Belanda yang turut diam, konflik itu dalam jangka lama dinilai sebagai perang yang relatif “bersih”. Buku ini berisi mengenai jejak-jejak penjajahan Belanda di Indonesia, dimana banyak sekali terjadi aksi-aksi kekerasan yang cukup ekstrem hingga banyak sekali menelan korban jiwa.
Harga 75.000
Judul: Kekerasan Ekstrem Belanda Di Indonesia
Penulis: Remy Limpach
Penerbit: Yayasan Obor Indonesia
Tahun Terbit: 2023
Halaman: 224 hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Sejarah
ISBN: