Dewi Yuliati - Anak Hindia Sudah Berapi
Rp97.000
SHP0006
Buku Dewi Yuliati - Anak Hindia Sudah Berapi
SETELAH menulis tesis tentang media propaganda Sarekat Islam Semarang, Dewi Yuliati menyusun disertasi bertema pergerakan buruh di Semarang pada masa kolonial. Kini, disertasi tersebut kami terbitkan dalam bentuk buku. Tentu dengan harapan, agar bisa dibaca oleh lebih banyak orang.
Sesuai judulnya, buku ini membahas pergerakan buruh di Semarang pada era yang disebut Takashi Shiraishi sebagai an age in motion alias zaman bergerak. Bersandar pada teori frustrasi-agresi Ted Robert Gurr, Dewi mengungkap penyebab kemunculan pergerakan buruh di Semarang pada awal abad ke-20 yang menempuh jalan radikal melalui aksi-aksi protes dan pemogokan. Studi ini juga berhasil memindai unsur-unsur pembentuk kesadaran buruh lain di luar faktor produksi, seperti dikemukakan oleh Karl Marx.
Lalu dari hasil analisis terhadap fakta-fakta historis yang ditemukan, Dewi menyatakan bahwa pergerakan buruh di Semarang pada perempat pertama abad ke-20 menjadi bagian integral dari perlawanan rakyat bumiputra terhadap kolonialisme dan imperialisme. Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro ini bahkan menyebut pergerakan buruh tersebut berkontribusi dalam membentuk varian nasionalisme baru yang disebut nasionalisme buruh.
Pergerakan buruh di Semarang pada awal abad ke-20 punya nilai penting dalam sejarah Indonesia. Pasalnya, Semarang pada masa itu telah menjelma menjadi salah satu pusat pergerakan kaum pekerja dengan segala infrastruktur pendukungnya, mulai dari massa buruh, organisasi, ideologi, media propaganda, hingga pemimpin-pemimpin progresif yang memiliki jaringan internasional seperti Semaoen, Darsono, dan Tan Malaka. Tidak mengherankan jika apa yang terjadi di Semarang kemudian dijadikan model pergerakan buruh di kota-kota lain di Indonesia.
Sejarah pergerakan buruh di Semarang, sejauh ini telah disinggung oleh sejumlah penulis, antara lain Sandra, Soe Hok Gie, Ruth T. McVey, John Ingleson, dan Takashi Shiraishi. Namun, di dalam karya-karya mereka, topik itu hanya ditempatkan sebagai pelengkap untuk kajian sejarah yang lebih besar. Buku Anak Hindia Sudah Berapi: Buruh dan Gerakan Antikolonialisme di Semarang (1908-2022) karya Dewi Yuliati ini membedahnya lebih rinci dan mendalam.
Harga 97.000
Judul: Anak Hindia Sudah Berapi
Penulis: Dewi Yuliati
Penerbit: Sinar Hidoep
Tahun Terbit: 2022
Halaman: 280 hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Sejarah
ISBN:
Buku Dewi Yuliati - Anak Hindia Sudah Berapi
SETELAH menulis tesis tentang media propaganda Sarekat Islam Semarang, Dewi Yuliati menyusun disertasi bertema pergerakan buruh di Semarang pada masa kolonial. Kini, disertasi tersebut kami terbitkan dalam bentuk buku. Tentu dengan harapan, agar bisa dibaca oleh lebih banyak orang.
Sesuai judulnya, buku ini membahas pergerakan buruh di Semarang pada era yang disebut Takashi Shiraishi sebagai an age in motion alias zaman bergerak. Bersandar pada teori frustrasi-agresi Ted Robert Gurr, Dewi mengungkap penyebab kemunculan pergerakan buruh di Semarang pada awal abad ke-20 yang menempuh jalan radikal melalui aksi-aksi protes dan pemogokan. Studi ini juga berhasil memindai unsur-unsur pembentuk kesadaran buruh lain di luar faktor produksi, seperti dikemukakan oleh Karl Marx.
Lalu dari hasil analisis terhadap fakta-fakta historis yang ditemukan, Dewi menyatakan bahwa pergerakan buruh di Semarang pada perempat pertama abad ke-20 menjadi bagian integral dari perlawanan rakyat bumiputra terhadap kolonialisme dan imperialisme. Guru Besar Sejarah Universitas Diponegoro ini bahkan menyebut pergerakan buruh tersebut berkontribusi dalam membentuk varian nasionalisme baru yang disebut nasionalisme buruh.
Pergerakan buruh di Semarang pada awal abad ke-20 punya nilai penting dalam sejarah Indonesia. Pasalnya, Semarang pada masa itu telah menjelma menjadi salah satu pusat pergerakan kaum pekerja dengan segala infrastruktur pendukungnya, mulai dari massa buruh, organisasi, ideologi, media propaganda, hingga pemimpin-pemimpin progresif yang memiliki jaringan internasional seperti Semaoen, Darsono, dan Tan Malaka. Tidak mengherankan jika apa yang terjadi di Semarang kemudian dijadikan model pergerakan buruh di kota-kota lain di Indonesia.
Sejarah pergerakan buruh di Semarang, sejauh ini telah disinggung oleh sejumlah penulis, antara lain Sandra, Soe Hok Gie, Ruth T. McVey, John Ingleson, dan Takashi Shiraishi. Namun, di dalam karya-karya mereka, topik itu hanya ditempatkan sebagai pelengkap untuk kajian sejarah yang lebih besar. Buku Anak Hindia Sudah Berapi: Buruh dan Gerakan Antikolonialisme di Semarang (1908-2022) karya Dewi Yuliati ini membedahnya lebih rinci dan mendalam.
Harga 97.000
Judul: Anak Hindia Sudah Berapi
Penulis: Dewi Yuliati
Penerbit: Sinar Hidoep
Tahun Terbit: 2022
Halaman: 280 hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Sejarah
ISBN: