Mardi Luhung - Tiga Kuda Di Bulan Tiga Dan Lampirannya
Rp50.000
BSI0469
Buku Mardi Luhung - Tiga Kuda Di Bulan Tiga Dan Lampirannya
Ketika waktu melompat ke tahun 2014-an, aku kembali tertarik pada kuda. Tapi berbeda dengan waktu kecil (yang kudanya sebagai pengangkut), di tahun itu aku tertarik pada kuda karena puisi (terutama ketika membaca beberapa puisi kudanya Umbu Landu Paranggi yang kerap aku bicarakan dengan Mira MM Astra via telepon). Dan di dalam ketertarikan ini, aku juga membaca sekian cerita tentang kuda. Mulai dari kuda yang masuk akal, sampai pada yang magis. Dan mulai yang memang sebagai tunggangan, sampai pada yang dipersonifikasikan.
Aku merasa kuda bukanlah sekadar binatang yang kuat, gesit, dan kukuh. Ia juga dapat dijadikan simbol-simbol tertentu. Simbol-simbol yang kerap merujuk pada peristiwa yang tak terduga. Seperti: kematian, perjuangan, kerinduan, dan atau mungkin sesuatu yang bukan apa-apa, tetapi selalu ada—seperti rerumputan di halaman rumah, yang tak diharapkan tumbuh, tapi selalu saja tumbuh. Dan itu membuat apa-apa yang terbuka, pun tertutup. Karena memang takdirnya harus tertutup. Takdir, yang belakangan pun berbisik padaku: “Aku selalu berada di sisimu. Jadi, silakan kau menyapaku atau tidak. Tapi, yakinlah, justru akulah yang nanti selalu pertama kali menyapamu.”
-Mardi Luhung
Pengantar
Tiga Kuda di Bulan Tiga adalah buku terbaru karya Mardi Luhung, penyair kelahiran Gresik, 5 Maret 1965. Dia lulusan Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jember. Puisinya tersebar di berbagai media. Buku ini adalah kumpulan interaksinya dengan puisi-puisi Umbu Landu Paranggi terutama yang bertemakan kuda.
Harga 50.000
Judul: Tiga Kuda Di Bulan Tiga Dan Lampirannya
Penulis: Mardi Luhung
Penerbit: Basabasi
Tahun Terbit: 2022
Halaman: 88 hlm.
Kategori: Puisi
Kelas: Sastra
ISBN:
Buku Mardi Luhung - Tiga Kuda Di Bulan Tiga Dan Lampirannya
Ketika waktu melompat ke tahun 2014-an, aku kembali tertarik pada kuda. Tapi berbeda dengan waktu kecil (yang kudanya sebagai pengangkut), di tahun itu aku tertarik pada kuda karena puisi (terutama ketika membaca beberapa puisi kudanya Umbu Landu Paranggi yang kerap aku bicarakan dengan Mira MM Astra via telepon). Dan di dalam ketertarikan ini, aku juga membaca sekian cerita tentang kuda. Mulai dari kuda yang masuk akal, sampai pada yang magis. Dan mulai yang memang sebagai tunggangan, sampai pada yang dipersonifikasikan.
Aku merasa kuda bukanlah sekadar binatang yang kuat, gesit, dan kukuh. Ia juga dapat dijadikan simbol-simbol tertentu. Simbol-simbol yang kerap merujuk pada peristiwa yang tak terduga. Seperti: kematian, perjuangan, kerinduan, dan atau mungkin sesuatu yang bukan apa-apa, tetapi selalu ada—seperti rerumputan di halaman rumah, yang tak diharapkan tumbuh, tapi selalu saja tumbuh. Dan itu membuat apa-apa yang terbuka, pun tertutup. Karena memang takdirnya harus tertutup. Takdir, yang belakangan pun berbisik padaku: “Aku selalu berada di sisimu. Jadi, silakan kau menyapaku atau tidak. Tapi, yakinlah, justru akulah yang nanti selalu pertama kali menyapamu.”
-Mardi Luhung
Pengantar
Tiga Kuda di Bulan Tiga adalah buku terbaru karya Mardi Luhung, penyair kelahiran Gresik, 5 Maret 1965. Dia lulusan Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jember. Puisinya tersebar di berbagai media. Buku ini adalah kumpulan interaksinya dengan puisi-puisi Umbu Landu Paranggi terutama yang bertemakan kuda.
Harga 50.000
Judul: Tiga Kuda Di Bulan Tiga Dan Lampirannya
Penulis: Mardi Luhung
Penerbit: Basabasi
Tahun Terbit: 2022
Halaman: 88 hlm.
Kategori: Puisi
Kelas: Sastra
ISBN: