Edward W. Said - Imajinasi Intelektual
Rp65.000
CCA0050
Buku Edward W. Said - Imajinasi Intelektual
Tulisan-tulisan yang terhimpun dalam buku ini diikat oleh satu benang merah yang sama: semuanya mendedah tentang intelektual eksil. Mahmoud Darwish, penyair Palestina yang menjadi eksil “pengembara”, Adorno, pemikir Frankfurt yang menjadi eksil di Oxford, New York, Loo Angeles, Salman Rushdie, penulis India yang menjadi eksil di Inggris.
Selain itu, Said iuga berbicara tentang dirinya sendiri, karena bahkan ketika dia berbicara tentang para intelektual eksil itu, dia pada dasarnya juga sedang berbicara tentang dirinya. Maka tak mengherankan jika dia merasa kecewa terhadap Jean-Paul Sartre, Said diundang oleh Simone de Beauvoir dan Sartre ke seminar tentang perdamaian Timur Tengah yang diadakan di Paris, dia datang dengan penuh semangat, tetapi kemudian kecewa karena Simone “meninggalkan tempat pertemuan begitu saja setelah berceloteh mengutarakan pandangannya yang tendensius tentang Islam dan wanita berhiiab” dan Sartre hanya ikut berbicara setelah ‘dituntut’ olehnya, itu pun dengan:…” paparan yang hambar dan teramat dangkal”.
Satu esai panjang Said tentang Foucault juga dimuat dalam buku ini; suatu telaah yang sangat cemerlang dan cermat yang menyingkap basi-basis pemikiran Foucault sebagai seorang posmodernis. Bagi Said, arkeologi pengetahuan Foucault merupakan domain mental baru yang disebutnya sebagal “lmaiinasi Intelektual“.
Enam esai dalam buku ini menunjukan dengan jitu bahwa Said adalah perpaduhan unik dan langka antara intelektual yang dahsyat dan aktivis yang tajam.
Harga 65.000
Judul: Imajinasi Intelektual
Penulis: Edward W. Said
Penerbit: Circa
Tahun Terbit: 2019
Halaman: 160 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sosial
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE
Buku Edward W. Said - Imajinasi Intelektual
Tulisan-tulisan yang terhimpun dalam buku ini diikat oleh satu benang merah yang sama: semuanya mendedah tentang intelektual eksil. Mahmoud Darwish, penyair Palestina yang menjadi eksil “pengembara”, Adorno, pemikir Frankfurt yang menjadi eksil di Oxford, New York, Loo Angeles, Salman Rushdie, penulis India yang menjadi eksil di Inggris.
Selain itu, Said iuga berbicara tentang dirinya sendiri, karena bahkan ketika dia berbicara tentang para intelektual eksil itu, dia pada dasarnya juga sedang berbicara tentang dirinya. Maka tak mengherankan jika dia merasa kecewa terhadap Jean-Paul Sartre, Said diundang oleh Simone de Beauvoir dan Sartre ke seminar tentang perdamaian Timur Tengah yang diadakan di Paris, dia datang dengan penuh semangat, tetapi kemudian kecewa karena Simone “meninggalkan tempat pertemuan begitu saja setelah berceloteh mengutarakan pandangannya yang tendensius tentang Islam dan wanita berhiiab” dan Sartre hanya ikut berbicara setelah ‘dituntut’ olehnya, itu pun dengan:…” paparan yang hambar dan teramat dangkal”.
Satu esai panjang Said tentang Foucault juga dimuat dalam buku ini; suatu telaah yang sangat cemerlang dan cermat yang menyingkap basi-basis pemikiran Foucault sebagai seorang posmodernis. Bagi Said, arkeologi pengetahuan Foucault merupakan domain mental baru yang disebutnya sebagal “lmaiinasi Intelektual“.
Enam esai dalam buku ini menunjukan dengan jitu bahwa Said adalah perpaduhan unik dan langka antara intelektual yang dahsyat dan aktivis yang tajam.
Harga 65.000
Judul: Imajinasi Intelektual
Penulis: Edward W. Said
Penerbit: Circa
Tahun Terbit: 2019
Halaman: 160 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sosial
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE