iflegma IFLEGMA

Alparslan Acikgenc - Being And Existence

Alparslan Acikgenc
Being And Existence
Alparslan Acikgenc
Being And Existence
Rp70.000
ICD0186
Buku Alparslan Acikgenc - Being And Existence

Martin Heidegger menolak istilah “eksistensialisme” untuk dirinya. Namun, Alparslan Açikgenç mencoba mempertahankan ide bahwa Heidegger haruslah digolongkan sebagai seorang eksistensialis, dan tujuan studinya ini sesungguhnya adalah untuk menguji Heidegger dari perspektif eksistensialisme. Di sisi lain, karya ini juga mempresentasikan perspektif filsafat tertentu dalam Islam yang kita sebut “eksistensialisme Islam”. Gerakan filsafat eksistensialisme di dunia Muslim pertama kali dimulai dengan munculnya pemikiran wahdatul wujud (kesatuan wujud) yang mencapai puncaknya di tangan Mulla Sadra melalui seorang sufi-filsuf kenamaan, Ibnu ‘Arabi.

Eksistensialisme Islam merupakan sebuah upaya untuk memahami realitas batin dari Ada (Wujud/Being). Gerakan filsafat ini, seperti yang direpresentasikan oleh Sadra, lahir dari perdebatan tentang esensi dan eksistensi, tentang mana yang termasuk Realitas/Hakikat. Perdebatan yang sama, tentunya, juga menjadi topik utama kajian dalam eksistensialisme modern, sebagaimana dieksposisikan oleh Heidegger. Maka, kita diarahkan pada satu persoalan: dalam hal apa Sadra dan Heidegger, sebagaimana yang diuji dalam kajian ini, bisa dipandang sebagai sosok eksistensialis? Açikgenç mengujinya melalui metode paralelisme sedemikian rupa sehingga ia kemudian memperoleh suatu hasil yang menawan: ontologi komparatif antara filsafat Sadra dan Heidegger.

Harga 70.000
Judul: Being And Existence
Penulis: Alparslan Acikgenc
Penerbit: Ircisod
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 278 hlm.
Kategori: Studi
Kelas: Filsafat
ISBN: 978-623-6166-63-5

Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE