Pitoyo Amrih - Cinta Mati Dasamuka
Buku Pitoyo Amrih - Cinta Mati Dasamuka
“Adik-adikmu tak akan pernah membencimu, Ngger. Mereka semua justru sangat
menyayangimu.”
“Mereka semua kini menentangku.”
“Aku tahu Wibisana memang sejak kecil selalu melawanmu, tapi kalau kowe mau
sedikit berpikir, dia sebenarnya adalah akal dari keberanianmu.”
“Dan kini Kumbakarna juga tak mau bicara denganku,” kata Dasamuka, terdengar
seperti meratap.
“Bila kowe mau sedikit berpikir, Kumbakarna bisa menjadi perasaan bagi
kekuatanmu.”
“Hanya Sarpakenaka yang tak pernah melawanku, tapi dia tak banyak
membantu.”
“Dia juga istimewa, Ngger. Hidupnya terbelenggu oleh nafsu. Kita semua
prihatin dengan takdirnya yang memimpin diri saja dia tidak mampu.”
“Apa yang harus kulakukan, Eyang?”
***
Dia bernama Rahwana. Kemudian nama itu berganti menjadi Dasamuka. Merupakan
anak sulung dari pasangan yang telanjur melakukan kesalahan, Wisrawa dan
Sukesi. Tapi mungkin tak sepenuhnya salah, karena ilmu Sastrajendra memang
selalu membawa hal-hal yang sulit dimengerti.
Takdir telah mengikat mereka, empat bersaudara. Sampai kemudian rasa cinta
itu tumbuh. Cinta yang justru membawa perpecahan di antara mereka. Cinta
yang mereka definisikan berbeda. Begitu erat mereka pegang meski harus
mati.
Judul: Cinta Mati Dasamuka
Penulis: Pitoyo Amrih
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2016
Halaman: 364 hlm.
Kategori: Novel
Kelas: Budaya
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE