Bernando J. Sujibto - Rumbalara Perjalanan
Buku Bernando J. Sujibto - Rumbalara Perjalanan
Saya kira, pencapaian puitik Bernando J. Sujibto justru terdapat pada
puisi-puisi lirisnya yang sublim meski bentuknya tampak sederhana.
Puisi-puisi tersebut tidak terlalu panjang dan posturnya ramping, tetapi
ketika membacanya justru kita harus banyak menahan napas karena keketatan
dan kepadatannya yang menyesakkan dada. Lebih dari itu, karena penyair telah
berhasil menggunakan peralatan bahasa yang terukur namun menohok.
(Acep Zamzam Noor)
Dalam puisi-puisinya, Bernando J. Sujibto seperti menyajikan kepada kita
potret subjektivitas yang terkoyak: tubuh yang terkoyak oleh situs, situs
yang membara oleh tubuh (seperti Taksim dan para demonstrannya), aku-lirik
yang terkoyak oleh kata-kata dan ingatan, ingatan yang terkoyak oleh tubuh
dan situs, dan seterusnya. “Tubuh ini adalah bastar di sebuah altar yang
dingin”. Namun, “jalan-jalan seperti berlepasan/menuju tubuh yang siap
dilahirkan/menuliskan seribu peta keberangkatan”. Terkoyak, subjektivitas
itu seperti hancur dan lindas tiap saat, namun siap lahir tiap saat pula,
oleh kebaruan situs dan kata-kata yang dihadirkan perjalanan.
(Muhammad Al-Fayyadl)
Sajak ini bisa digolongkan sebagai sajak impresionis. Penulis menyampaikan
pengalaman yang dijumpai dalam perjalanan ke sebuah daerah di Turki yang di
tempat itu terdapat bekas peninggalan zaman Romawi. Bukan pemandangan tempat
yang dikunjungi itu yang penting disampaikan, melainkan kesan pribadi
penulis yang ditekankan.
(Abdul Hadi W.M.)
Buku antologi puisi ini memiliki energi yang sangat kuat dalam memungut
zamrud masa silam dan menggapai-gapai aneka manikam yang dikandung masa
depan.
(Kuswaidi Syafi’ie)
Judul: Rumbalara Perjalanan
Penulis: Bernando J. Sujibto
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2017
Halaman: 184 hlm.
Kategori: Puisi
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE