Seno Gumira Ajidarma - Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi
Buku Seno Gumira Ajidarma - Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi
Seorang primadona yang memiliki suara emas, sampai-sampai para pria
sekampung baik tua maupun muda, tergoda oleh alunan merdu suaranya saat
menyanyi di kamar mandi.
Tentu saja, aksi itu menuai protes para perempuan kampung hingga ketua RT
terpaksa mengeluarkan peraturan baru: DILARANG MENYANYI DIKAMAR MANDI!
Membaca “Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” karya Seno Gumira Ajidarma akan
mengingatkan kita pada lagu “Waktu Mandi” yang dibawakan oleh goup band
Jamrud yang rilis pada tahun 2002. Keduanya menghadirkan permasalahan yang
sama, yakni bernyanyi di kamar mandi. Bedanya, pengedepanan masalah dalam
keduanya. Jika subjek “aku” dalam lirik lagu Jamrud itu dipermasalahkan
karena suara dan nyanyiannya menyebabkan penyakit jantung sang tetangga
kumat dan meninggal, sedangkan tokoh utama (perempuan) dalam cerpen Seno
dipermasalahkan karena suara serak-serak basahnya dianggap mengganggu
ketenteraman warga. Ibu-ibu di lingkungan itu merasa dirugikan karena ketika
sang tokoh bernyanyi di kamar mandi malah mengundang perhatian para lelaki
dan menimbulkan pikiran kotor.
Selain lucu, cerpen ini juga merupakan sindiran satire terhadap realitas
yang ada di sekitar kita. Salah satu permasalahan yang dapat ditangkap
adalah bagaimana masyarakat kita mengambing-hitamkan orang lain atas masalah
yang dialami mereka. Dalam cerpen, bisa jadi yang salah adalah pikiran kotor
para laki-laki atau ibu-ibu yang tak mau mengurus diri sehingga laki-lakinya
mencari ‘mangsa’ dan kesenangan lain. Sang tokoh bisa saja tidak bersalah
karena apa yang dilakukannya adalah hal yang wajar: menyanyi di kamar
mandi.
Judul: Dilarang Menyanyi Di Kamar Mandi
Penulis: Seno Gumira Ajidarma
Penerbit: Jogja Bangkit
Tahun Terbit: 2017
Halaman: 212 hlm.
Kategori: Kumcer
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE