Arafat Nur - Seumpama Matahari
Buku Arafat Nur - Seumpama Matahari
Seumpama matahari, ia tidak pernah mengharapkan cahaya dari bumi. Ia selalu
memberikan cahayanya.
Biarpun bumi tidak merasakan.
***
Kami bangun, menembak sesekali ke arah teriakan tadi. Inilah cara terakhir.
Zen membidik. Tembakannya berirama khas. Irama inilah yang ditakuti pasukan
tentara pemerintah. Mereka sudah hafal irama ini.
Biasanya irama tembakan Zen memakan korban. Sebelum menjadi tentara gerilya,
dia adalah pemburu rusa. Kijang di hutan pegunungan antara Bireun dan Panton
sering menjadi sasaran tembakannya.
Kami menunggu Zen yang sedang menembaki musuh. Sesaat dia muncul. Kami lari
tanpa membungkuk. Keringat sudah membasahi sekujur tubuh. Napas kami
memburu. Dada sesak. Asap-asap mesiu peledak membuat dada kami sakit.
Selama dua jam kami bisa menyingkir dari medan pertempuran. Tak seorang pun
di antara kami jatuh korban atau cedera. Namun, kini nyawa kami terancam
oleh banyaknya racun mesiu terhirup. Kami harus mendapatkan air sebagai
penawar. Kalau tidak, kami bisa mati keracunan....
Novel ini mengisahkan sekelompok pejuang yang kerap terancam maut di hutan,
juga naluri, kesetiaan, dan hubungan cinta dengan seorang gadis. Sebuah
novel sejarah kontemporer yang sangat penting, dan ditulis dengan amat
manusiawi dan menyentuh. Layak dibaca semua orang, semua tingkatan, dan
semua umur.
Judul: Seumpama Matahari
Penulis: Arafat Nur
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2017
Halaman: 144 hlm.
Kategori: Novel
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE