Acep Iwan Saidi - Kaleidoskop 100 Sajak Pilihan
Buku Acep Iwan Saidi - Kaleidoskop 100 Sajak Pilihan
Melalui antologi ini saya menemukan Kang AIS asyik masyuk dengan Sang Waktu.
Dan selalu saja ia memilih melakukannya di dalam sunyi. Kang AIS piawai
menunjukkan kemesraannya dengan Sang Waktu dalam berbagai gaya. Semuanya
menegaskan kualitas adiluhung yang hendak ia gapai: Manjing ing kahanan,
manunggaling kawula – Gusti.
Eep Saefulloh Fatah, Penikmat Sastra
Bagi Acep Iwan Saidi (AIS) menulis puisi adalah persoalan bagaimana
“memandikan bahasa”. Dalam Kaleidoskop ia berupaya pula “memandikan” cinta,
korona, demokrasi, teror, radikalisme, keadilan, politik, dan lainnya.
Puisi-puisi AIS terkesan kalem namun menghadirkan resah yang sambung
menyambung, susul menyusul. Selain menghadirkan refleksi, ia merespons
berbagai peristiwa, di dalam maupun di luar negeri, dari Bekasi, Karawang
hingga Rohingya. Sebagian puisi sangat prismatis, sebagian yang lain
merupakan puisi pamflet yang menyentak kesadaran kita hari ini bahwa penyair
selalu punya jalan untuk berjuang bersama puisi. Metrum dalam larik-larik
puisinya kini menjadi ketukan indah yang ingin turut menjaga keberlanjutan
dan keseimbangan denyut Indonesia.
Dr. Helvy Tiana Rosa, M.Hum, Dosen, Penulis, Pendiri Forum Lingkar Pena
Membaca puisi “Ruang Tunggu”, kok, hati saya deg-deg plas. Memanglah kita
sedang menunggu antrian untuk dipanggil Allah dengan cintaNYA. Ibarat
menunggu panggilan Sang KeKasih…rasa haru biru tak keruan. Kang AIS,
Kata-kata yang di torehnya tak banyak, tapi menyingkap lalu menyelinap.
Sungguh saya harus belajar. Bravo dan salut Uwa Ajengan Guru AIS.
Ratih Sanggarwaty, Politikus, Penulis, dan Motivator, Pernah Menjadi Anggota
DPR RI Periode 2014-2019.
Judul: Kaleidoskop 100 Sajak Pilihan
Penulis: Acep Iwan Saidi
Penerbit: Cantrik
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 152 hlm.
Kategori: Sajak
Kelas: Sastra
ISBN: 978-623-6063-21-7
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE