Zen Hae - Sembilan Lima Empat
Buku Zen Hae - Sembilan Lima Empat
Bagaimana nama "Indonesia" ditemukan dan ditampilkan dalam puisi untuk
pertama kalinya? Adakah hubungan puisi dengan reformasi? Apa pula kaitan
fiksi dan sejarah? Mengapa kajian budaya dipandang sebagai ancaman terhadap
kritik sastra? Lantas bagaimana Firman Montaco menggambarkan orang betawi
dalam karya-karyanya? Cukup beranikah pengarang kita menggambarkan nafsu
berahi dalam karya mereka? Cerita silat itu masuk karya sastra atau bukan,
ya? Bagaimana pula teater realis kita membawa bahasa Indonesia ke atas
panggung? Lalu apa sumbangsih Utuy Tatang Sontani untuk teater kita hari
ini?
Soal-soai itu --dan soal-soal lain yang tidak kalah penting-- dicoba
diskusikan dan sebisa mungkin dijawab oleh Zen Hae dalam buku kumpulan
esainya ini. Serangkaian pembicaraan yang bergerak dari tinjauan umum,
sapuan-sapuan besar, ke pembahasan yang lebih terperinci, sebagai kritik
sastra dan teater. Serangkaian pembacaan kritis --terkadang dengan selipan
humor-- terhadap karya sastra dan teater Indonesia mutakhir dan pendahulu
mereka, dengan berupaya mengaitkan dinamika kepengarangan di Indonesia
dengan arus yang bergerak di sekitarnya --bahkan arus dunia.
Judul: Sembilan Lima Empat
Penulis: Zen Hae
Penerbit: JBS
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 298 hlm.
Kategori: Kritik
Kelas: Sastra
ISBN: 978-623-7904-36-6
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE