Epicurus - Seni Berbahagia
Buku Epicurus - Seni Berbahagia
Di Athena, pada Abad Ketiga Sebelum Masehi, kesadaran dalam berkehidupan
mencapai titik tertinggi. Benak para penduduknya dipenuhi
pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana cara kerja alam semesta? Apa yang nyata?
Bagaimana bisa manusia ada di tengah kosmos? Kehidupan yang baik itu apa?
Apa itu kehidupan yang berbahagia? Apakah kedua hal itu – “baik” dan
“bahagia” – saling berselaras atau bertentangan? Apa peran para dewa dalam
semua ini? Di meja Taman Epikuros, kaum wanita dan pria mendengarkan Sang
Master dengan saksama. Mereka semua sepakat bahwa Epikuros adalah guru
terbaik yang pernah ada. Dia telah memikirkan filsafatnya masak-masak, fokus
pada diskusinya dengan sesama. Dia menyambut pertanyaan para muridnya, sabar
dengan kesalahpahaman mereka, dan menolerir pandangan yang berbeda. Terlepas
dari fisiknya yang jelas tampak lemah, kebahagiaannya menjalani hidup
tercermin dan menular. Orang lain merasa bersukacita hanya karena berada di
dekatnya. Singkatnya, Epikuros memiliki segala hal yang pada zaman sekarang
kita pertimbangkan sebagai karakter seorang guru motivator diri yang
berkarisma.
Untuk sesaat, manusia Abad Ke-21 mungkin menolak adanya seorang pria yang
menganggap dirinya guru, dan mengajari murid-muridnya, termasuk kita,
tentang cara untuk menjalani hidup. Namun, saya berpegang pada satu alasan
bahwa Epikuros mungkin saja memang benar.
Daniel Kleinn
Judul: Seni Berbahagia
Penulis: Epicurus
Penerbit: Basabasi
Tahun Terbit: 2019
Halaman: 252 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Filsafat
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE