Sutardji Calzoum Bachri - Hujan Menulis Ayam
Buku Sutardji Calzoum Bachri - Hujan Menulis Ayam
Jauh hari sebelum Sutardji Calzoum Bachri kukuh dengan kredo puitiknya, ia
terlebih dulu sudah menulis cerpen dan mempublikasikannya. Cerpen-cerpen
Sutardji telah muncul secara produktif sejak 1960-an. Beberapa cerpen itu
terpublikasikan di Aktuil dan Mahasiswa Indonesia Edisi Djabar, selain
kemudian juga di Horison, Pelita, dan Kompas. Sayang sekali, Tardji bukan
seorang dokumentator. Ia tidak memiliki arsip cerpen-cerpennya sendiri.
Bahkan, ia sering lupa kapan dan di mana karyanya pernah terbit.
Bagi saya, menulis cerpen adalah upaya menenteramkan imajinasi, menulis
puisi membiarkan imajinasi merambah liar. Kalimat, irama, denyut,
pengulangan kata-kata selalu diarahkan agar mengalirkan dan menenteramkan
imajinasi …. Usia sekitar 25 sampai 30 tahun adalah masa yang paling
produktif dalam menulis cerpen. Jika kemudian menyusut, itu bukan karena
kekurangan gairah, tetapi terutama karena alasan teknis saja. Mengetik bagi
saya adalah suatu aktivitas yang tidak menarik, sering banyak salah ketik.
Belum ada komputer, sering menggunakan tip-ex adalah pekerjaan yang
menyebalkan
(Sutardji Calzoum Bachri)
Judul: Hujan Menulis Ayam
Penulis: Sutardji Calzoum Bachri
Penerbit: Indonesia Tera
Tahun Terbit: 2020
Halaman: 200 hlm.
Kategori: Cerpen
Kelas: Sastra
ISBN:
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE