Wahyudin - Bertandang Ke Galeri
Buku Wahyudin - Bertandang Ke Galeri
Ada tiga perkara utama yang mendorong Wahyudin bertandang ke galeri seni
rupa—yaitu mengampu, menonton, dan menulis. Ketiganya saling terkait satu
sama lainnya seperti gerbong kereta api yang tak akan bergerak tanpa dihela
lokomotif.
Lokomotif dari ketiga perkara utama itu bukan mengampu, bukan pula
menulis—melainkan menonton. Tanpa menonton ia tak akan bisa mengampu dan
menulis atau mengulas pameran seni rupa. Jadi, menonton itu penting, bahkan
wajib, bagi Pemenang Sayembara Kritik Seni Rupa Dewan Kesenian Jakarta 2005
ini.
Dengan begitu, sebagai kurator dan penulis, ia beroleh privilese ke dan di
studio perupa: melihat dari dekat proses penciptaan karya yang akan
dipamerkan si perupa untuk sebuah galeri entah di mana. Sementara itu,
sebagai pemirsa yang cergas, ia bukan hanya berkesempatan mewacanakan
pameran seni rupa yang ditontonnya di media massa daring atau luring,
melainkan juga mengoleksi karya seni rupa sebagai cerita dan makna—bukan
sebagai benda artistik semata, apalagi sekadar barang investasi.
Itu sebabnya, Bertandang ke Galeri selalu menyenangkan hati, kalau bukan
menantang pikiran dan mengundang permenungan, penulis buku Bergerak dari
Pinggir (2018) dan Omong Kosong di Rumah Seni Cemeti (2019) ini.
Judul: Bertandang Ke Galeri
Penulis: Wahyudin
Penerbit: Basabasi
Tahun Terbit: 2020
Halaman: 364 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Seni
ISBN: 978-623-6631-95-9
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE