Sujiwo Tejo - Tuhan Maha Asyik 2
Buku Sujiwo Tejo - Tuhan Maha Asyik 2
Agama bukan untuk dibicarakan. Apalagi dibicarakan cuma dalam bahasa kata.
Ia laksana napas bagi awam yang senantiasa bernapas tanpa membicarakannya.
Kitab suci diturunkan bukan untuk dipenjara dalam bahasa kata. Agama dan
kitab suci dihadirkan Tuhan untuk disejiwai dan disebadani oleh seisi alam
dengan berbagai macam bahasa—bahasa lukisan, bahasa musik, bahasa aroma, dan
lain-lain bahasa bahkan bahasa keheningan—bukannya diributkan dalam
perkelahian persepsi dan cuma dalam bahasa kata. Tapi, amit-amit, fakta yang
jamak berlangsung kini malah: Agama dimonopoli golongan tertentu, lalu Tuhan
ditunggangi untuk melegitimasi syahwat politik berkedok agama, bersenjatakan
tusukan bahasa kata-kata di atas mimbar. Pesan-pesan miris inilah yang
dihadirkan Sujiwo Tejo dan Dr. Muhammad Nursamad Kamba dalam sekuel Tuhan
Maha Asyik ini.
Kritik dalam buku ini, seperti edisi sebelumnya, dibangun dengan arif. Hadir
melalui kisah-kisah lincah tentang kemerdekaan berpikir ala bocah-bocah yang
nama-namanya mewakili berbagai keyakinan, seperti Christine, Parwati,
Dharma, Samin, Kapitayan, Buchori, dan Pangestu, yang diimbangi kearifan Bu
Guru Matematika dan Pak Guru Biologi dalam “angon” murid-muridnya yang
sangat independen itu. Dan, ditutup dengan hikmah tentang kasih sayang Tuhan
yang meliputi segala sesuatu. Tuhan adalah Kebaikan Absolut. Ia senantiasa
mencipta tanpa jeda, sebagai wujud cinta pada makhluk-makhluk yang bersedia
takluk pada kasih dan sayang-Nya. Cinta Tuhan tak terbatas ruang dan waktu.
Dia Maha Asyik Sekali—sejauh manusia tidak kurang ajar, dengan nekat
mempersepsikan-Nya, yang ujung-ujungnya malah mengajak Dia ribut.
Judul: Tuhan Maha Asyik 2
Penulis: Sujiwo Tejo
Penerbit: Imania
Tahun Terbit: 2020
Halaman: 366 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sosial
ISBN: 978-602-7926-53-0
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE