Carl G. Jung - Empat Arketipe
Buku Carl G. Jung - Empat Arketipe
Carl Gustav Jung meyakini bahwa ketidaksadaran tak hanya tempat
persembunyian iblis-iblis, namun juga tempat berdirinya kerajaan
malaikat-malaikat dan utusan-utusan rahmat, yang ia sebut sebagai
“arketipe”, semacam simbol segala kekuatan batin yang mewujudkan kesatuan,
kesehatan, keutuhan hidup, dan perkembangan kesadaran yang bermakna. Jung
menemukan “arketipe” bukan dalam ketidaksadaran personal yang, menurut
Freud, fungsinya hanyalah tempat menampung hal-hal yang direpresi dan
dilupakan oleh individu, melainkan dalam ketidaksadaran kolektif yang,
menurut Jung, berada di lapisan ketidaksadaran yang lebih dalam daripada
ketidaksadaran personal, dan isinya adalah arketipe-arketipe.
Arketipe merujuk pada imago Dei (citra Tuhan) dalam diri manusia. Dan,
“anehnya”, arketipe dapat ditransformasikan dari ketidaksadaran menjadi
formula sadar, yaitu dalam bentuk-bentuk ajaran esoteris. Hal ini dapat kita
lihat, misalnya, dalam ajaran-ajaran masyarakat tradisional. Ajaran-ajaran
ini sesungguhnya adalah ekspresi yang khas untuk menyampaikan isi kolektif
yang asalnya dari ketidaksadaran. Selain itu, ekspresi arketip lainnya
adalah mite dan dongeng-dongeng kebijaksanaan yang telah diwariskan dari
generasi ke generasi. Dengan demikian, istilah “arketipe” hanya diterapkan
secara tak langsung pada “representasi kolektif”, karena istilah tersebut
hanya menunjukkan isi-isi psikis yang belum tunduk pada elaborasi kesadaran,
dan karenanya adalah datum langsung pengalaman psikis.
Judul: Empat Arketipe
Penulis: Carl G. Jung
Penerbit: Ircisod
Tahun Terbit: 2020
Halaman: 232 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Psikologi
ISBN: 978-623-7378-86-0
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE