Tasaro GK - Belahan Jiwa
Buku Tasaro GK - Belahan Jiwa
Menemukan belahan jiwa adalah kerinduan yang menggayuti setiap jiwa. Kita
mendamba agar keberadaannya melengkapi kekosongan dalam diri. Kita
menghabiskan pencarian panjang dengan berbagai ujian agar bisa bertemu sang
kekasih hati, seseorang yang dalam bayangan akan menjadi belahan jiwa
sempurna. Namun, kala kita sudah temukan sosoknya, apakah pencarian ini akan
terhenti dalam gemerlap pesta pernikahan?
Pernikahan bagai sebuah lorong panjang untuk menguji seberapa tangguh
pasangan kekasih meneguhkan cinta. Kala terjangan masalah mengguncang:
kecewa, bosan, kurangnya perhatian, dan keraguan, akankah kita rela
mengorbankan segalanya demi belahan jiwa? Hanya waktu yang mampu menyingkap
seberapa kuat sebuah cinta hingga kita dengan yakin mengatakan dialah sang
Belahan Jiwa.
Secangkir Teh Tawar
Engkau dan aku baru saja memulai sebuah obrolan panjang begitu kita membuka
halaman pertama buku ini. Seperti meletakkan secangkir teh tawar di pinggir
meja, dan menikmati pagi santai tanpa berpikiran lima atau sepuluh menit
lagi kita harus mengerjakan macam-macam hal.
Aku akan melupakan komputer, IG story, kemacetan jalan, dan kolega yang
menyebalkan. Engkau tinggalkan sejenak drama Korea-mu, buku masakanmu, apa
pun yang menjadi rutinitasmu.
Hal paling penting, aku berharap engkau semakin rileks ketika tahu, aku akan
mendengarkan setiap teorimu tanpa mendebat ini dan itu. Engkau tahu, itu tak
pernah mudah bagiku. Lima belas tahun ini, engkau lebih banyak mendengarkan.
Kali ini, aku akan berusaha menikmati ketika menjadi seorang pendengar.
Aku berjanji kepadamu untuk tidak menyela, tetapi engkau harus terus-menerus
mengingatkanku akan janjiku itu. Aku pelupa, engkau tahu? Persisnya, aku
memang banyak bicara. Lima belas tahun memang bukan waktu yang terlalu lama,
tetapi sama sekali bukan rentang waktu yang sebentar. Kita hampir tidak
pernah betul-betul duduk berhadapan dan berusaha memecahkan persoalan.
Semua mengalir begitu saja. Itu terjadi karena engkau memang lebih banyak
mengalah. Sedangkan, aku akan menemukan kesalahanku sendiri dan berusaha
memperbaikinya atau setidaknya engkau memang sangat ahli mengingatkanku
dengan cara yang aku inginkan.
Setiap pertanyaan kemudian bertemu dengan jawaban.
Itu tidak ideal. Namun, itu yang mempertahankan rumah tangga kita hampir
tanpa guncangan, bukan?
Kita bahkan perlu mulut orang lain untuk menemukan kebenaran yang sudah kita
ketahui. Kita tahu, setiap pemberi solusi, mampu memberikan tips-tips yang
baik ketika berada di luar sebuah masalah. Seseorang yang canggih memberi
solusi problem pernikahan tidak bisa kita ukur seberapa harmonis rumah
tangganya sendiri.
Kita kadang hanya cukup tahu, dia tak pernah mengecewakan ketika memberi
masukan-masukan tentang pernikahan. Setidaknya, terkesan begitu bagi
seseorang yang membutuhkan teman bicara saat dia merasa biduk rumah
tangganya terasa tak lagi bertenaga. Sedikit membosankan.
Kita mungkin akan mencari seorang penceramah agama, motivator, atau
konsultan pernikahan demi mendapat nasihat, masukan-masukan praktis, dan
sedikit mentertawakan diri sendiri, barangkali. Problem rumah tangga tentu
saja sangat beragam. Ketika hal itu terus-menerus memberondong, lalu kita
tak sanggup lagi berpikir bagaimana menyelesaikannya, segalanya terasa
melelahkan.
Namun, tahukah engkau, bahwa segala jenis nasihat itu pada akhirnya akan
mengembalikan jalan keluar per - soalan kepada kita sendiri. Mereka hanya
membantu kita untuk membuka diri, jujur kepada diri sendiri. Mengoreksi
kekurangan, lalu berusaha memperbaikinya.
Aku ingin tahu, apakah ada yang aku lewatkan selama belasan tahun ini?
Rutinitas bertahun-tahun ini, barangkali memunculkan keajegan yang
mengurangi sebagian besar keasyikan kita dalam menikmati kehidupan rumah
tangga.
Judul: Belahan Jiwa
Penulis: Tasaro GK
Penerbit: Qanita
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 168 hlm.
Kategori: Kumcer
Kelas: Romantis
ISBN: 978-602-402-194-8
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE