Iqbal Aji Daryono - Dilarang Mengutuk Hujan
Buku Iqbal Aji Daryono - Dilarang Mengutuk Hujan
Dilarang mengutuk hujan, Nak….
Jika Anda membaca dua atau tiga esai saja dalam buku ini, saya yakin Anda
akan terpikat pesona ayun-ayun pendulumnya yang ritmis, juga mistis.
Layaknya pendulum, bandul, logis saja Iqbal Aji Daryono berayun-ayun
membidik dan menuliskan ragam spot realitas kehidupan yang dikaribinya.
Gerakan pendulum, kita tahu, dipantik oleh adanya energi, dan (mari saya
tegaskan) keistiqamahan muatan energi itulah yang menjadikan ayunan pendulum
itu ritmis, pula mistis. Pendulum, jika berguncang-guncang deras, punahlah
keindahannya. Apa yang saya maksud “ritmis” adalah berirama ketenangan dan
apa yang saya maksud “mistis” adalah menyelami kedalamannya.
Kedalaman adalah sumber bagi ketenangan; riak-riak hanya mungkin bagi
kedangkalan.
Seseorang memang amat mungkin berubah; tetapi ayun pendulum takkan lagi
mempesona mata dan jiwa bila bergronjalan akibat riak-riak energi yang
berubah-ubah.
Pendulum yang ritmis, yang mistis, itulah Iqbal dalam bukunya ini.
Sekali lagi, dilarang mengutuk hujan, Nak….
Edi AH Iyubenu
Judul: Dilarang Mengutuk Hujan
Penulis: Iqbal Aji Daryono
Penerbit: Diva Press
Tahun Terbit: 2021
Halaman: 166 hlm.
Kategori: Esai
Kelas: Sosial
ISBN: 978-623-293-235-7
Link pembelian buku via marketplace:
BUKALAPAK | TOKOPEDIA | SHOPEE